Mari Kita Belajar dan Berbagi Ilmu Demi Kebaikan Kita Bersama

Huruf Jar Dalam Novel Al-Masiikhud Dajjaal Karya Musthafa Mahmud


Huruf Jar Dalam Novel Al-Masiikhud Dajjaal
Karya Musthafa Mahmud
(Kajian Ilmu Nahwu)
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Al-Qur’ân adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw. Merupakan sumber petunjuk dan ilham abadi bagi tingkah laku manusia, baik individu maupun kolektif. Selain itu, merupakan pedoman yang sangat diperlukan manusia dalam mencari jalan hidup yang berdasarkan keadilan, kebenaran, kebajikan, kebaikan, dan moral yang tinggi. Kita kaum muslim memaklumi, bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-qur’an. Setiap orang muslim yang bermaksud mendalami ajaran islam yang sebenarnya dan lebih mendalam, tiada jalan lain kecuali harus mampu menggali dari sumber asalnya, yaitu Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Oleh karena itu, menurut Kaidah Hukum Islam, mengerti akan ilmu Nahwu itu termasuk pelajaran pertama yang dikaji, dan kitab yang dipakai biasanya kitab Al-Ajurumiyyah. Menurut pengalaman penulis, memahami kitab Al-Jurumiyyah secara mendalam terutama dengan menghafalnya di luar kepala, merupakan tugas berat bagi para santri, bahkan kadang-kadang memerlukan waktu lama, padahal selain mengkaji kitab Al-Jurumiyyah mereka pun mengkaji kitab-kitab lainnya[1].
Demikian pentingnya bahasa arab dan ilmu-ilmunya, sehingga Muhammad bin Sholih Al-‘Utsaimi di dalam muqoddimah kitabnya “At-Ta’liiqoot Al-Jaliyyah ‘Alaa Syarhil Muqoddimah Al-Ajruumiyyah mengatakan ilmu nahwu adalah ilmu yang mulia, ilmu wasilah, yang menjadi wasilah (perantara) kepada dua perkara yang penting.
Oleh karena itu, maka mengerti nahwu merupakan suatu perkara yang penting sekali, akan tetapi nahwu pada awalnya sulit dan di akhirnya mudah, dimisalkan seperti rumah yang terbuat dari bambu dan pintunya dari besi, maksudnya sulit sekali untuk memasukinya tapi jika kamu sudah memasukinya maka akan menjadi mudahlah bagimu segala sesuatunya. Oleh karena ini, seyogyanyalah bagi seseorang untuk bersemangat mempelajari Huruf  Jar permulaannya sehingga akan menjadi mudah baginya yang tersisa lainnya.
Nahwu adalah kaidah-kaidah  Bahasa Arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaannya ketika masih satu kata (Mufrod) atau ketika sudah tersusun (Murokkab). Termasuk didalamnya adalah pembahasan Shorof. Karena Ilmu Shorof bagian dari Ilmu Nahwu, yang ditekankan kepada pembahasan bentuk kata dan keadaannya ketika mufrodnya. Jadi secara garis besar, pembahasan Nahwu mencakup pembahasan tentang bentuk kata dan keadannya ketika belum tersusun (mufrod), semisal bentuk Isim Fa’il mengikuti wazan faa’ilun, Isim Tafdhil mengikuti wazan af’al, berikut keadaan-keadaannya semisal cara mentatsniyahkan, menjamakkan, mentashghirkan dll. Juga pembahasan keadaan kata ketika sudah tersusun murokkab semisal rofa’nya kalimah isim ketika menjadi fa’il, atau memu’annatskan kalimah fi’il jika sebelumnya menunjukkan Mu’annats dll. Satu kata dalam Bahasa Arab disebut kalimah yaitu satu lafadz yang menunjukkan satu arti. Kalimat atau susunan kata dalam Bahasa Arab disebut murokkab. Jika kalimat atau susunan kata tersebut telah sempurna, atau dalam kaidah nahwunya telah memberi pengertian dengan suatu hukum ” Faidah baiknya diam” maka kalimat sempurna itu disebut Kalam atau disebut jumlah.
Alasan akademik yang mendorongdilakukan penelitian dengan pendekatan ilmu nahwu, tepatnya Huruf Jar Dalam Novel Al-Masiikhud Dajjaal Karya Musthafa Mahmud (Kajian Ilmu Nahwu) . Bahwa huruf  jar tidak hanya memiliki satu makna tetapi Huruf Jar mempunyai makna lebih dari satu.










Huruf Jar Dalam Novel Al-Masiikhud Dajjaal
Karya Musthafa Mahmud
(Kajian Ilmu Nahwu)

B.  Identifikasi dan Rumusan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada kajian Ilmu Nahwu dalam Novel Al-Mashiikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud. Nahwu adalah kaidah-kaidah  Bahasa Arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaannya ketika masih satu kata (Mufrod) atau ketika sudah tersusun (Murokkab). Termasuk didalamnya adalah pembahasan Shorof. Karena Ilmu Shorof bagian dari Ilmu Nahwu, yang ditekankan kepada pembahasan bentuk kata dan keadaannya ketika mufrodnya. Jadi secara garis besar, pembahasan Nahwu mencakup pembahasan tentang bentuk kata dan keadannya ketika belum tersusun (mufrod) , semisal bentuk Isim Fa’il mengikuti wazan فاعل, Isim Tafdhil mengikuti wazan أفعل, berikut keadaan-keadaannya semisal cara mentatsniyahkan, menjamakkan, mentashghirkan dll. Juga pembahasan keadaan kata ketika sudah tersusun (murokkab) semisal rofa’nya kalimah isim ketika menjadi fa’il, atau memu’annatskan kalimah fi’il jika sebelumnya menunjukkan Mu’annats dll.
Berdasarkan uraian diatas, maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
1.     Apa saja Huruf -Huruf Jar yang ada dalam Novel Al Mashiikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud?
2.     Apa makna huruf-Huruf Jar dalam novel Almashiikhud Dajjaal?

C.  Tujuan dan Manfaat Penelitian
Ada dua tujuan yang ingin didapatkan dalam penelitian ini yaitu:
1.     Untuk mengtahui huruf-Huruf Jar yang ada dalam Novel Al-Mashiikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud.
2.     Untuk mengetahui makna huruf-Huruf Jar dalam Novel Novel Al-Mashiikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud..
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     Manfaat Praktis
a.      Peneliti
Memberikan informasi kepada penulis mengenai Huruf-Huruf Jar yang terkandung dalam Novel Al-Mashikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud.
b.     Pembaca
Pembaca dapat menggunakan hasil penelitian ini, untuk menambah dan memperkaya khazanah Ilmu Nahwu dari isi Huruf-Huruf Jar yang terdapat dalam Novel Al-Mashikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud.

2.     Manfaaf Teoritis
a.      Dapat digunakan sebagai rujukan, dasar, dan pengembangan untuk penelitian selanjutnya.
b.     Sebagai sumber informasi dan tambahan khazanah disiplin ilmu khususnya Ilmu Nahwu.

D.  Tinjauan Pustaka
Telah ditemukan beberapa peneliti terdahulu yang meneliti Huruf-Huruf Jar yaitu Wildan Gumilar Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri, Sunan Gunung Djati Bandung. Tetapi objek penelitiannya ialah Al-Qur’an Surat Lukman, dengan demikian penelitian tentang huruf jar masih terbuka, untuk itu penelitian ini menitik beratkan tentang huruf jar dan maknanya dalam Novel Alauddin dan Lampu karya Hasan Juher.

E.  Kerangka Berpikir
Nahwu adalah kaidah-kaidah  Bahasa Arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaannya ketika masih satu kata (Mufrod) atau ketika sudah tersusun (Murokkab). Termasuk didalamnya adalah pembahasan Sorof. Karena Ilmu Shorof bagian dari Ilmu Nahwu, yang ditekankan kepada pembahasan bentuk kata dan keadaannya ketika mufrodnya. Jadi secara garis besar, pembahasan Nahwu mencakup pembahasan tentang bentuk kata dan keadannya ketika belum tersusun (mufrod) , semisal bentuk Isim Fa’il mengikuti wazan فاعل, Isim Tafdhil mengikuti wazan أفعل, berikut keadaan-keadaannya semisal cara mentatsniyahkan, menjamakkan, mentashghirkan dll. Juga pembahasan keadaan kata ketika sudah tersusun (murokkab) semisal rofa’nya kalimah isim ketika menjadi fa’il, atau memu’annatskan kalimah fi’il jika sebelumnya menunjukkan Mu’annats dll. Satu kata dalam Bahasa Arab disebut Kalimah (الكَلِمَة) yaitu satu lafadz yang menunjukkan satu arti. Kalimat atau susunan kata dalam Bahasa Arab disebut Murokkab (المُرَكَّب). Jika kalimat atau susunan kata tersebut telah sempurna, atau dalam kaidah nahwunya telah memberi pengertian dengan suatu hukum ” Faidah baiknya diam” maka kalimat sempurna itu disebut Kalam (الكَلاَم) atau disebut Jumlah (الجُمْلَة).
Kalimah-Kalimah dalam Bahasa Arab, diringkas menjadi tiga macam:1). Kalimah Fiil (الفِعْلُ) = Kata kerja, 2). Kalimah Isim (الإِسْمُ) = Kata Benda, 3). Kalimah Harf (الحَرْفُ) = Kata Tugas.Khusus untuk Kalimah Fi’il, bisa dimasuki: قد, س, سوف, Amil Nashob ان dan saudara-saudaranya, Amil Jazm, Ta’ Fa’il, Ta’ Ta’nits Sakinah, Nun Taukid, Ya’ Mukhotobah.Khusus untuk Kalimah Isim, bisa dimasuki: HurufHuruf Jar, AL, Tanwin, Nida’, Mudhof, Musnad.Khusus untuk Kalimah Harf, terlepas dari suatu yang dikhusukan kepada Kalimah Fiil dan Kalimah Isim.Menurut wazannya, asal Kalimah terdiri dari tiga huruf: 1). Fa’ fi’il, 2). ‘Ain Fi’il, 3). Lam Fi’il (فَعَل). Apabila ada tambahan asal, maka ditambah 4). Lam fi’il kedua (فَعْلَل). Apabila ada tambahan huruf bukan asal. Maka ditambah pula pada wazannya dengan huruf tambahan yang sama, semisal  مُسْلِمada tambahan huruf Mim didepannya, maka ikut wazan مُفْعِ. Dari pernyataadiatas yang terdapat dalam ilmunahwu yang dijadikan pendekatan (pisau analisis) dalam penelitian ini hanyalah ilmu nahwu saja. Itupun dititikberatkan pada salah satu pembahasan, yaituHuruf Jar pada asalnya ditandai dengan kasrah. Tapi diganti oleh ي pada isim musanna, jamamudzakar salim dan asma’ khamsah.Dan diganti denganfathah pada isim-isim yang tidak menerima tanwin jika tidak dimasuki  ال dan tidak idhafat[2].
Jika ال masuk pada isim tak bertanwin atau isim itu di idhafatkan, maka maka diHuruf Jarkan dengan kasrah. HurufHuruf Jar dalam bahasa Arab sama dengan partikel kata depan dalam bahasa Indonesia. Kata yang diikuti oleh kata depan digunakan dalam kamus genetik. Maka dari itu, huruf akhirnya berharakat kasrah, seperti ف (fiy) = di dalam, ف كتاب(fiy kitabin) = di dalam sebuah buku, في كتا ب(fi kitabi) = di dalam sebuah buku itu. Kata depan dibagi menjadi: a). Kata depan yang tak dapat dipisahkan, terdiri atas satu huruf yang selalu terikat dengan kata berikutnya, b). Kata depan yangterpisah, yaitu yang terdiri sendiri, baik berupa partikel atau kata benda dalam akusatif[3].
Kata depan yang tidak dapat dipisahkan بdi, oleh, dengan dan sebagainya. Kata kerja yang menyatakan arti mulai, melekat, meraihdisusun dengan  ب , contoh اتّصل به = dia berhubungan dengan,بدأ به = dia memulai dengannya.

F.   Metode dan Langkah Penelitian
Untuk memudahkan penelitian ini, maka akan dijelaskan metode dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.     Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode analisis data, yaitu mengumpulkan data kemudian memilih data dan bagaimanakah hubungan antar unsur-unsur data tersebut, tugas utama metode ini ialah menganalisa akhir, sebagai media yang digunakan adalah Novel Al-Mashikhud Dajjaal. Data diproses (diedit, dikoreksi dan dianalisa)[4]. Analisis data yang menggunakan teknik deskriftif kualikatif memanfaatkan persentase hanya merupakan langkah awal saja dari keseluruhan proses analisis[5]. Berdasarkan tujuan-tujuan analisis data itu, maka ada tiga kelompok besar metode analisis data kualitatif, yaitu: 1). Kelompok metode analisis teks dan bahasa, 2). Kelompok analisis tema-tema budaya, dan 3). Kelompok analisis kinerja dan pengalaman individual, serta perilaku institusi. Analisis teks dan bahasa adalah alat analisis yang bertujuan mengungkapkan proses makna teks dan bahasa, sehingga dapat mengungkapakan proses-proses etik dan emik yang terkandung di dalam teks dan bahasa itu, baik dalam konteks objek, subjek maupun wacana yang berlangsung di dalam proses tersebut, metode analisis data tersebut selain digunakan sebagai alat analisis terhadap subjek penelitian, juga menganalisis pula konteks-konteks sosial budaya yang mengitari fenomena dan peristiwa sosial yang dialami oleh subjek penelitian[6].

2.     Langkah-Langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:
a.      Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah Novel Al-Mashikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud.  yang diterbitkan oleh Al-Matba’ah Al-‘Aribiyah Al-Hadiitsah, Kairo. Dan buku-buku kepustakaan lainnya yang mendukung penelitian, baik data yang langsung dengan objek penelitian maupun data yang bersifatnya teoretis.
b.     Jenis Data
Dalam penelitian ini adalah teks-teks dalam Novel Al Mashiikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud yang diterbitkan oleh Al-Mathba’ah Al-‘Arobiyah Al-Haditsah, Kairo, yang mana dalam susunannya terdapat Huruf-Huruf Jar yang perlu diteliti. Data tersebut diperoleh setelah menganalisis, mengklasifikasi dan menyimpulkan.

c.      Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik atau studi kepustakaan. Maka, langkah-langkah yang dirumuskan sebagai berikut:
1.     Membaca dengan teliti novel Al-Mashikhud Dajjaal dari awal hingga akhir
2.     Menandai huruf –huruf jar.
3.     Mengumpulkan data-data yang telah ditandai.
d.     Analisis Data
Dalam tahap ini, data yang telah diperoleh atau data yang telah terkumpul dianalisis dan dijelaskan objek kajian Ilmu Nahwu guna mengetahui, mengklasifikasikan serta menemukan Huruf-Huruf Jar dalam novel Al-Mashikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud. Adapun langkah-langkah kerjanya sebagai berikut:
1.     Menganalisis dan memilih kata-kata tiap halaman pada Novel Al-Mashikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud.
2.     Menjelaskan tujuan atau faedah Huruf-Huruf Jar yang terdapat dalam Novel Al-Mashikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud.
3.     Merumuskan Simpulan.
Simpulan merupakan proses akhir dari kegiatan penelitian untuk menjawab permasalahan yang terdapat dalam rumusan masalah.



G. Sistematika Penulisan
Dalam upaya memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, penelitian ini dibagi dalam empat bab. 
BAB kesatu merupakan pendahuluan berisi tentang Latar Belakang Masalah;Identifikasi dan Rumusan  Masalah; Tujuan dan Manfaat Penelitian; Tinjauan Pustaka; Kerangka Berpikir; Metode dan Langkah Penelitian; dan Sistematika Penulisan.
BAB kedua merupakan landasan teori berisi tentang penelitin yang relevan, pengertian Ilmu Nahwu, pendekatan yang digunakan, Huruf-Huruf Jar, Pembagian Huruf Jar. dalam Novel Al-Mashiikhud Dajjaal karya Musthafa Mahmud.
BAB ketiga merupakan pembahasan berisi tentang gambaran umum tentang Novel Al-Mashikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud, Huruf Jar dan maknanya dalam Novel Al-Mashikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud.
BAB keempat merupakan penutup berisi tentang simpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Moch Anwar, Ilmu Nahwu Terjemahan Matan Al-Ajurumiyyah dan ‘Imrithy, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 1997.
Musthafa Tomum, dkk, Kaidah Tata Bahasa Arab, Jakarta: Darul Ulum Press, 1991.
Musthafa Ghulayain, Jam’u Ad Durus Al Arobiyyah, Beirut: Maktabah Al Asriyyah, 1993.
Abdullah Abbas Nadwi, Belajar  Mudah Bahasa Al-Quran, Mizan: Bandung, 1979.
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1983. 
Suharsimi Arikunto, Menajemen Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta, 1985.
Muhajdir Darwin, Menyusun Laporan Penelitian, Yogyakarta: Gajdah Mada University Press, 1995.
Burhan Bungsin, Penelitian Kualitatif, Jakarta: Prenada Media Group, 2009.



[1] Moch. Anwar. 1995. Ilmu Nahwu Terjemahan. Sinar Baru Algensindo: Bandung, h.1
[2] Syeikh. Musthofa. Tomum.  dkk. Cet ke-3. Kaidah Tata Bahasa Arab. Darul Ulum Press:Jakarta. Hal.288.
[3] Abdullah. Abbas. Nadwi. 1979. Belajar  Mudah Bahasa Al-Quran. Mizan: Bandung. Hal. 171.    
[4] Darwin Muhajdir, Menyusun Laporan Penelitian, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. 1995. Hal. 9.  
[5] Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta: Jakarta. 1985. Hal. 269. 
[6] Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Prenada Media Group: Jakarta. 2009. Hal 153-154.