Mari Kita Belajar dan Berbagi Ilmu Demi Kebaikan Kita Bersama

PARADIGMA PERILAKU SOSIAL DALAM NOVEL AL-MASIKHUD DAJJAAL KARYA MUSTHOFA MAHMUD


PARADIGMA PERILAKU SOSIAL DALAM NOVEL AL-MASIKHUD DAJJAAL
KARYA MUSTHOFA MAHMUD
(Kajian Sosiologi Sastra)

A.    Latar Belakang Masalah
Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat, sedangkan objek ilmu-ilmu kealaman adalah gejala-gejala alam. Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.[1]
Sastra sebagai salah satu bentuk kreasi seni, menggunakan bahasa sebagai media pemaparnya. Akan tetapi, berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari, bahasa dalam karya sastra memiliki kekhasan sendiri.[2]
Dalam kamus bahasa Indonesia sastra adalah bahasa (kata-kata, gaya bahasa) yang dipakai di kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari).[3]
Karya sastra adalah seni. Dalam seni banyak unsur kemanusiaan yang masuk didalamnya, khususnya perasaan, sehingga sulit diterapkan untuk metode keilmuan. Perasaan, semangat, kepercayaan dan keyakinan sebagai unsur sastra yang sulit dibuat batasannya.[4]
Karya sastra adalah karya yang dibuat oleh pengarang atau sastrawan. Tujuannya adalah memberi kesan dan menghibur kepada pembacanya. Sebuah karya sastra tidak akan terlepas dari fiksionalitasnya yang menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan Tuhan. Selain itu, karya sastra juga memiliki tujuan estetik, sebuah karya tetap merupakan cerita yang menarik, memiliki bangunan struktur yang koheren dan bernilai estetis[5].
Paradigma prilaku sosial yang menjadikan prilaku manusia sebagai subjek yang nyata, individual. Teori-teori yang termasuk di dalamnya antara lain teori sosiologi prilaku dan teori pertukaran serta metode eksperimental.
Eksistensi aspek-aspek sosial dalam struktur intrinsic karya merupakan masalah pokok dalam studi sosiologi sastra. Sesuai dengan definisinya, sosiologi sastra adalah penelitian terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan keterlibatan struktur sosialnya. Dengan demikian, penelitian sosiologi sastra, baik dalam bentuk penelitian ilmiah maupun aplikasi praktis, dilakukan dengan cara mendeskripsikan, memahami dan menjelaskan unsur-unsur karya sastra dalam kaitannya dengan prubahan-perubahan struktur sosial yang terjadi disekitarnya.[6]
Studi sosiologis didasarkan atas pemahaman bahwa setiap fakta kultural lahir dan berkembang dalam kondisi-kondisi sosial historis tertentu. System produksi karya seni, karya sastra khususnya, dipandang sebagai akibat hubungan-hubungan bermakna interaksi antar individu  disatu pihak , hubungan-hubungan bermakna individu dan kelompok dengan struktur sosial dipihak lain. System produksi karya sastra  dengan sendirinya tidak hanya didasarkan atas komunikasi linear antara pengarang, penerbit, patron, dan masyarakat pembaca pada umumnya, melainkan juga tradisi dan konvensi sebagai warisan literernya.[7]
Sebagai sebuah dunia miniatur, karya sastra berfungsi untuk menginventarisasikan sejumlah besar kejadian-kejadian, yaitu kejadian-kejadian yang telah dikerangkakan dalam pola-pola kreativitas dan imajinasi. Pada dasarnya, seluruh kejadian dalam karya, bahkan juga karya-karya yang termasuk ke dalam genre yang paling absurd pun merupakan prototype kejadian yang pernah dan mungkin terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan ciri kreativitas dan imajinasinya, sastra memiliki kemungkinan yang paling luas dalam mengalihkan keragaman kejadian alam semesta kedalam totalitas naratif semantis, dari kuantitas kehidupan sehari-hari kedalam kualitas dunia fiksional.[8]
Alasan akademik dalam Novel Al Masikhud Dajjaal dengan Pendekatan sosiologi sastra adalah untuk mendapatkan gambaran yang lengkap, utuh, dan menyeluruh tentang hubungan timbal-balik antara sastrawan, karya sastra, dan masyarakat. Karena paradigma perilaku sosial  dalam Novel Al Masikhud Dajjaal sangat menarik untuk diteliti.

B.    Identifikasi dan Rumusan Masalah
Penelitian ini dititikberatkan pada teks-teks yang mengandung unsur Paradigma perilaku  yang terdapat dalam Novel Al Masikhud Dajjaal dan efek yang ditimbulkannya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologi sastra.
1.     Paradigma Perilaku Sosial apa yang ada dalam Novel Al Masikhud Dajjaal?
2.     Apa tujuan yang ditimbulkan dari Paradigma Perilaku Sosial dalam Novel Al Masikhud Dajjaal?

C.    Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.     Tujuan utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.      Untuk mengetahui Paradigma Perilaku Sosial yang terdapat dalam Novel Al Masikhud Dajjaal.
b.     Untuk mengetahui tujuan yang ditimbulkan Paradigma Perilaku Sosial dalam Novel Al Masikhud Dajjaal.
2.     Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.      Untuk mengutarakan maksud dan isi yang terkandung dalam Novel Al Masikhud Dajjaal tentang  Paradigma Perilaku Sosial.
b.     Sebagai sumbangan pemikiran pada masyarakat, khususnyaa masyarakat akademik, yang memiliki minat memperdalam sosiologi sastra, khususnya Paradigma Perilaku Sosial dalam Novel Al Masikhud Dajjaal, setidaknya memperkaya informasi pelengkap dari hasil kegiatan penelitian tentang keistimewaan Novel Al Masikhud Dajjaal dari aspek Paradigma Perilaku Sosial.

D.    Tinjauan Pustaka
Belum menemukan.

E.    Kerangka Berpikir
Sosiologi sastra berasal dari kata sosiologi dan sastra, Sosiologi berasal dari akar kata sosio (yunani) (socius berarti bersama-sama, bersatu, kawan, teman) dan logi (logos berarti sabda, perkataan, perumpamaan). Perkembangan berikutnya mengalami perubahan makna, sosio/socius beerarti masyarakat, logi/logos berarti ilmu. Jadi sosiologi berarti ilmu mengenai asal-usul dan pertumbuhan (evolusi) masyarakat, ilmu pengetahuan yang mempelajari keseluruhan jaringan hubungan antar manusia dalam masyarakat, sifatnya umum, rasional, dan empiris. Sastra dari akar sas (Sansakerta) berarti mengarahkan, mengajar memberi petunjuk dan intruksi. Akhiran tra  berarti alat, sarana. Jadi, sastra adalah kumpulan alat untuk mengajar, buku petunjuk atau buku pengajaran yang baik.[9]
Sosiologi sastra adalah lebih merupakan salah satu pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan yang mana masyarakat selalu erat dan melekat dalam kehidupan. Karya sastra merupakan dokumen sosial yang direfleksikan pada waktu sastra tersebut dibuat. Penelitian sosiologi sastra dipandang sebagai manifestasi peristiwa sejarah dan keadaan sosial budaya pada waktu tertentu.
Ada sejumlah definisi mengenai sastra yang perlu dipertimbangkan, dalam rangka menemukan objekjivitas hubungan antara karya sastra dengan masyarakat, antara lain:
1)     Pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatannya.
2)     Pemahaman terhadap totalitas karya yang disertai dengan aspek-aspek kemasyarakatan yang terkandung didalamnya.
3)     Pemahaman terhadap karya sastra sekaligus hubungannya masyarakat yang melatarbelakanginya.
4)     Analisis terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan seberapa jauh peranannya dalam mengubah struktur  kemasyarakatan.
5)     Analisis yang berkaitan dengan manfaat karya dalam membantu perkembangan masyarakat.
6)     Analisis mengenai seberapa jauh kaitan langsung antara unsur-unsur karya dengan unsur-unsur masyarakat.
7)     Analisis mengenai seberapa jauh keterlibatan langsung pengarang sebagai anggota masyarakat.
8)     Sosiologi sastra adalah analisis institusi sastra.
9)     Sosiologi sastra adalah kaitan langsung antara karya sastra dengan masyarakat.
10)  Sosiologi sastra adalah hubungan searah (positivistik) antara sastra dengan masyarakat.
11)  Sosiologi sastra adalah hubungan dwiarah (dialektik) antara sastra dengan masyarakat. 
12)  Sosiologi sastra berusaha menemukan kualitas interdependensi antara sastra dengan masyarakat.
13)  Pemahaman yang berkaitan dengan aktivitas kreatif sebagai semata-mata proses sosiokultural.
14)  Pemahaman yang berkaitan dengan aspek-aspek penerbitan dan pemasaran karya.
15)  Analisis yang berkaitan dengan sikap-sikap masyarakat pembaca.[10]

Paradigma itu merupakan unit konsensus terluas dalam ilmu pengetahuan dan berfungsi untuk membedakan satu komunitas ilmiah dari komunitas lainnya. Paradigma itu Berfungsi untuk menentukan apa yang harus dipelajari, pertanyaan-pertanyaan yang harus diajukan, bagaimana cara mengajukannya, dan aturan-aturan apa yang harus diikuti dalam mengintrepretasi jawaban-jawaban yang diperoleh.
Penelitian sosiologi sastra mengungkap refleksi tiga hal, yaitu ras, waktu, dan lingkungan karena ketiga hal tersebut mencerminkan iklim rohani suatu kebudayaan yang melahirkan seorang pengarang beserta karyanya.
 Endraswara (2003) menjelaskan bahwa sasaran pendekatan sosiologi sastra meliputi: Fungsi sosial sastra: seberapa jauh nilai sastra berkaitan dengan nilai sosial dan seberapa jauh nilai sastra dipengaruhi nilai sosial. Dalam hubungan ini ada tiga hal yang menjadi perhatian peneliti, yaitu (a) sejauhmana sastra dapat berfungsi pembaharu atau perombak masyarakatnya; (b) sejauhmana sastra berfungsi sebagai penghibur; dan (c) sejauhmana terjadi sintesis antara sastra sebagai perombak dan sastra sebagai penghibur.
Produksi dan pemasaran sastra: sekurang-kurangnya penelitian sosiologi sastra ini akan menghubungkan tiga kutub sastra, yakni penerbit, pembaca, dan pengarang. Faktor-faktor yang dijadikan sasaran, antara lain tipe dan taraf ekonomi masyarakat tempat berkarya; kelas atau kelompok sosial yang berhubungan dengan karya, sifat pembaca, sistem sponsor, pengayom, tradisi sastra.
Sastra sebagai cermin masyarakat. Persoalan yang berhubungan dengan ini adalah (a) sejauhmana sastra mencerminkan masyarakat pada waktu karya sastra itu ditulis; (b) sejauhmana sifat peribadi pengarang mempengaruhi gambaran masyarakat yang ingin disampaikannya; (c) sejauhmana genre sastra yang digunakan pengarang dapat dianggap mewakili seluruh masyarakat.

F.     Metode dan Langkah Penelitian
Untuk memudahkan penelitian ini, maka akan dijelaskan metode dan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini sebagai berikut:
1.     Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode analisis data, yaitu mengumpulkan data kemudian memilih data dan bagaimanakah hubungan antar unsur-unsur data tersebut, tugas utama metode ini ialah menganalisa akhir, sebagai media yang digunakan adalah Novel Al Masikhud Dajjaal karya Musthafa Mahmud. Data diproses (diedit, dikoreksi dan dianalisa)[11]. Analisis data yang menggunakan teknik deskriftif kualikatif memanfaatkan persentase hanya merupakan langkah awal saja dari keseluruhan proses analisis[12]. Berdasarkan tujuan-tujuan analisis data itu, maka ada tiga kelompok besar metode analisis data kualitatif, yaitu: 1). Kelompok metode analisis teks dan bahasa, 2). Kelompok analisis tema-tema budaya, dan 3). Kelompok analisis kinerja dan pengalaman individual, serta perilaku institusi. Analisis teks dan bahasa adalah alat analisis yang bertujuan mengungkapkan proses makna teks dan bahasa, sehingga dapat mengungkapakan proses-proses etik dan emik yang terkandung di dalam teks dan bahasa itu, baik dalam konteks objek, subjek maupun wacana yang berlangsung di dalam proses tersebut, metode analisis data tersebut selain digunakan sebagai alat analisis terhadap subjek penelitian, juga menganalisis pula konteks-konteks sosial budaya yang mengitari fenomena dan peristiwa sosial yang dialami oleh subjek penelitian.[13]

2.     Langkah-Langkah Penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:
a.      Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah Novel Al Masikhud Dajjaal karya Musthafa Mahmud  yang diterbitkan oleh Al Mathba’ah Al ‘Arobiah Al Hadisah, Kairo.
b.     Jenis Data
Dalam penelitian ini adalah yang ada dalam Novel Al Masikhud Dajjaal karya musthofa Mahmud yang diterbitkan oleh Al Mathba’ah Al ‘Arobiah Al Hadisah, Kairo. Yang mana dalam Teks-teks atau redaksi yang berkaitan dengan Paradigma Perilaku Sosial dalam Novel Al Masikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud ini perlu diteliti. Data tersebut diperoleh setelah menganalisis, mengklasifikasi dan menyimpulkan.

c.      Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.     Inventarisasi Sumber, Pemilihan Sumber.
2.     Penelaahan Sumber dan pencatatan sumber data.
Teknik pengumpulan seperti ini menggunakan teknik kepustakaan yang dimana data-data diperoleh dan dikemas dari rujukan atau catatan dari sejumlah orang.
d.     Analisis Data
Dalam tahap ini, data yang telah diperoleh atau data yang telah terkumpul dianalisis dan dijelaskan objek kajian Sosiologi Sastra guna mengetahui, mengklasifikasikan serta menemukan Teks-teks atau redaksi yang berkaitan dengan Paradigma Perilaku Sosial dalam Novel Al Masikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud. Adapun langkah-langkah kerjanya sebagai berikut:
1.     Menganalisis dan memilih kata-kata tiap halaman pada Novel Al Masikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud.
2.     Menjelaskan tujuan atau faedah Paradigma Perilaku sosial yang terdapat dalam Novel Al Masikhud Dajjaal karya Musthofa Mahmud.
3.     Merumuskan Simpulan.
Simpulan merupakan proses akhir dari kegiatan penelitian untuk menjawab permasalahan yang terdapat dalam rumusan masalah.

G.   Sistematika Penulisan
            Dalam upaya memperoleh hail pnelitian yang diharapkan, penelitian ini dibagi dalam emapat bab. 
            Bab pertama  merupakan pendahuluan yang meliputi: Latar belakang masalah; Identifikasi dan perumusan masalah; tujuan dan kegunaan/manfaat penelitian; tinjauan pustaka; kerangka berpikir; metode dan langkah penelitian; dan sistematika penulisan.
            Bab kedua meliputi pembahasan tentang kerangka teoreteris tentang Paradigma Perilaku sosial, dan efek yang ditimbulkannya dalam Novel Al Masikhud Dajjaal.
            Bab ketiga berisi pembahasan tentang efek yang ditimbulkan dari struktur Paraddigma Perilaku Sosial  Dalam Novel Al masikhud Dajjal.
            Bab keempat berisi penutup dari rangkaian kegiatan penelitian yang mencakup
simpulan dan saran atau rekomendasi.

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2008. pengantar studi tentang makna, Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Departemen pendidikan dan kebudaaan,1998. kamus besar bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia.
Sumardjo, Jacob dan saini K. M.m.,1987.  Apresiasi kesusasraan, Jakarta:Gramedia.
Nugiantoro, Burhan . 2003. Pengkajian Fiksi, Jakarta: Gadjah  Mada University.
Muhajdir, Darwin.1995. Menyusun Laporan Penelitian, Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Suharsimi, Arikunto. 1985. Manajemen Penelitian, Rineka Cipta: Jakarta. 
Bungin, Burhan.2009. Penelitian Kualitatif, Prenada Media Group: Jakarta.
Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Paradigma sosiologi sastra.Pustaka Pelajar: Yogyakarta.













Outline
PARADIGMA PERILAKU SOSIAL DALAM NOVEL AL-MASIKHUD DAJJAAL
KARYA MUSTHOFA MAHMUD
(Kajian Sosiologi Sastra)

BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
1.   Alasan akademik
2.   Alasan pemilihan Objek kajian
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
   1. Tujuan Penelitian
            2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan teoretis
b. Kegunaan pragmatis
D. Tinjauan Pustaka
E. Kerangka Berpikir
F. Metode dan Langkah Penelitian
1. Metode Penelitian
2. Langkah-langkah Penelitian
a. Sumber Data Penelitian
b. Jenis data Penelitian
c. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
d. Analisis Data
e. Merumuskan simpulan
G. Sistematika Pembahasan
BAB II LANDASAN TEORETIS TENTANG PARADIGMA PERILAKU SOSIAL
A. Paradigma Perilaku Sosial
1. Konsep Paradigma Perilaku Sosial      
2. Macam-Macam Paradigma Perilaku Sosial
3. Penggolongan  Paradigma Perilaku Sosial
B. Efek yang Ditimbulkan dari  Paradigma Perilaku Sosial
BAB III MACAM-MACAM PARADIGMA DAN PERILAKU SOSIAL  DAN EFEK YANG DITIMBULKANNYA PADA NOVEL  ALMASIKHUD DAJJAAL
A. Gambaran Umum Novel Al Masikhud Dajjaal
B. Macam-macam Paradigma Perilaku Sosial pada Novel Al Masikhud Dajjaal
C. Efek yang Ditimbulkan dari Paradigma Perilaku Sosial pada Novel Al Masikhud Dajjaal
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN



[1]Ratna, Nyoman Kutha, 2011. Paradigm siosiologi sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hal 3-4
[2] Aminudin, pengantar studi tentang makna, Bandung: Sinar Baru Algesindo), 2008, hal. 25
[3]Departemen pendidikan dan kebudaaan, kamus besar bahasa Indonesia, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, 1998, hal 786
[4] Jacob sumardjo dan saini K. M.m., Apresiasi kesusasraan, Jakarta:Gramedia, 1987 hal 1-2
[5] Burhan  Nugiantoro, Pengkajian Fiksi, Gadjah  Mada University, Jakarta: 2003, hal  3
[6]Ratna, Nyoman Kutha.2011. Paradigma sosiologi sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hal 25
[7] Ratna, Nyoman Kutha.2011. Paradigma sosiologi sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hal 25-26
[8]Ratna, Nyoman Kutha.2011. Paradigma sosiologi sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hal 35
[9]Nyoman Kutha Ratna, Paradigma Sosiologi Sastra, Yogyakarta:Pustaka Pelajar. 2011. Hal 1
[10]Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta:Pustaka Pelajar. Hal 2-3
[11] Darwin Muhajdir,Menyusun Laporan Penelitian, Gadjah Mada University Press:Yogyakarta.1995. Hal.9.
[12] Arikunto Suharsimi, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta: Jakarta. 1985. Hal. 269. 
[13] Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Prenada Media Group: Jakarta. 2009. Hal 153-154.