Mari Kita Belajar dan Berbagi Ilmu Demi Kebaikan Kita Bersama

ALUR PERJALANAN DAKWAH DI NUSANTARA



ALUR PERJALANAN DAKWAH DI NUSANTARA








ANGGOTA     :
1.     NUR ANGGI
2.     NISA
3.     RAMA
4.     FEBIYANA
5.     RAHMA








SMP NEGERI 1 PURWADADI
2019


Para ahli sejarah mencatat bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Sebelum Islam datang, Nusantara berada dalam pengaruh agama Hindu-Buddha. Pengaruh-pengaruh tersebut berdampak pada pola hidup masyarakat di Indonesia. Namun, dalam perkembangannya pengaruh Islam jauh lebih kuat daripada agama Hindu-Buddha.

Berbagai sumber sejarah menyatakan bahwa agama Islam sudah masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M. Namun keberadaan para pemeluk ajaran Islam menjadi jelas pada abad ke-13 yang ditandai dengan berdirinya kerajaan Samudra Pasai di Aceh sebagai kerajaan Islam yang pertama.

Proses masuknya Islam di Indonesia berjalan secara bertahap dan melalui banyak jalan . Menurut para ahli sejarah, teori-teori tentang kedatangan Islam ke Indonesia adalah sebagai berikut.
Teori
Penjelasan
Teori Mekah
Menurut teori Mekah, proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Mekah atau Arab pada abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi. Para pedagang dari Timur Tengah memiliki misi dagang dan dakwah sekaligus. Bahkan motivasi dakwah menjadi pendorong utama mereka datang ke Nusantara. Orang-orang Arab yang datang ini kebanyakan adalah keturunan Nabi Muhammad saw. yang menggunakan gelar “sayid” atau “syarif” di depan namanya. Menurut para ahli sejarah, jalur perdagangan antara Indonesia dengan Arab telah berlangsung jauh sebelum masehi.
Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Menurut teori ini, orang-orang Arab bermazhab Syafi'i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal Hijriyah (abad ke-7 Masehi). Namun yang menyebarkan Islam ke Indonesia bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke Nusantara. Orang-orang Gujarat
telah lebih awal membuka hubungan dagang dengan Indonesia dibanding dengan pedagang Arab
Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia atau Parsi (sekarang Iran). Sebagai buktinya, ada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain adalah tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro.
Teori China
Menurut teori Cina, proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di tanah Jawa) berasal dari para pedagang Cina. Mereka telah berhubungan dagang dengan penduduk Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia, yakni sejak masa Hindu-Buddha.

Ajaran Islam sendiri telah sampai di Cina pada abad ke-7 M. Pada masa Dinasti Tang (618-960) di daerah Quanzhou, Kanton, Zhang-zhao, dan pesisir Cina selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam.

Sebagai pembuktian teori Cina ini, bahwa raja Islam pertama di Jawa, yakni Raden Patah dari Bintoro Demak, merupakan keturunan Cina. Ibunya disebutkan berasal dari Campa, Cina bagian selatan (sekarang termasuk Vietnam). Bukti lainnya adalah adanya masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur Cina atau Tiongkok di berbagai tempat di Pulau Jawa. Pelabuhan penting seperti di Gresik, misalnya, menurut catatancatatan Cina, diduduki pertama kali oleh para pelaut dan pedagang Cina.

Agama Islam berkembang di Indonesia disebarkan oleh berbagai golongan, yakni para pedagang, mubaligh, su’u, dan para wali. Para wali menyebarkan Islam di Nusantara, khususnya di tanah Jawa. Di antara sekian banyak wali, yang terkenal adalah Wali Sanga (Wali Sembilan). Berikut ini adalah nama-nama wali sanga.
  1. Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maghribi, yang diduga berasal dari Persia dan berkedudukan di Gresik.
  2. Sunan Ampel atau Raden Rahmat, berkedudukan di Ampel, Surabaya.
  3. Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim, putra dari Raden Rahmat (Sunan Ampel). Ia tinggal di Bonang, dekat Tuban.
  4. Sunan Giri atau Prabu Satmata atau Sultan Abdul Fakih yang semula bernama Raden Paku, berkedudukan di Bukit Giri, dekat Gresik.
  5. Sunan Drajat atau Syarifuddin, juga putra dari Sunan Ampel dan berkedudukan di Drajat, dekat Sedayu, Surabaya.
  6. Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah atau Syeikh Nurullah berasal dari Pasai, sebelah utara Aceh yang berkedudukan di Gunung Jati, Cirebon.
  7. Sunan Kudus atau Ja’far Sodiq, putra dari Raden Usman Haji yang bergelar Sunan Ngandung di Jipang Panolan, berkedudukan di Kudus.
  8. Sunan Kalijaga, nama aslinya Raden Mas Syahid. Beliau adalah putra Tumenggung Wilatikta, Bupati Tuban yang berkedudukan di Kadilangu, dekat Demak.
  9. Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra dari Sunan Kalijaga berkedudukan di Gunung Muria, Kudus.
Biografi Sunan Gresik
Nama
Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
Tahun Lahir
Beliau diperkirakan lahir di Samarkand di Asia Tengah, pada paruh awal abad ke-14 dan wafat pada tahun 1419, Malik Ibrahim wafat. Makamnya terdapat di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa Timur
Peran dalam Penyebaran Agama Islam
  1. Maulana Malik Ibrahim umumnya dianggap sebagai wali pertama yang mendakwahkan Islam di Jawa.
  2. Beliau mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam dan banyak merangkul rakyat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit.
  3. Beliau membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, Gresik.
  4. Beliau juga membangun masjid sebagai tempat peribadatan pertama di tanah Jawa, yang sampai sekarang masjid tersebut menjadi masjid Jami' Gresik.
Biografi Sunan Ampel
Nama
Raden Rahmat atau Sunan Ampel
Asal
Beliau lahir tahun 1401 di Champa dan wafat pada tahun 1478 masehi.Makam Sunan Ampel teletak di dekat Masjid Ampel, Surabaya.
Peran dalam Penyebaran Agama Islam
Ajaran dari beliau yang sangat terkenal salah satunya adalah falsafah “Moh Limo“. Falsafah moh limo tersebut adalah menolak lima hal perkara yang dilarang dalam Islam. Isi dari falsafah adalah:
  1. Moh Main (tidak berjudi)
  2. Moh Maling (tidak mencuri)
  3. Moh Nogmbe (tinak minum minuman keras atau khamr )
  4. Moh Madat (tidak menghisap narkoba)
  5. Moh Madon (tidak main perempuan atau berzina)

Dalam jasanya dalam berdakwah menyebarkan ajaran Islam, salah satu peninggalannya adalah Masjid Ampel di Ampel Denta.
Biografi Sunan Bonang
Nama
Raden Maulana Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang
Tahun Lahir
Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465 danwafat pada tahun 1525 M, saat ini makam aslinya berada di kota Tuban
Peran dalam Penyebaran Agama Islam
  1. Beliau mendirikan sebuah Pondok Pesantren di Tuban. Karena kebanyakan masyarakat Tuban senang dengan musik, kemudian dalam dakwahnya beliau menggunakan alat musik yaitu gamelan.
  2. Beberapa peninggalan bersejarah dari beliau dalam alat musik tradisional yaitu berupa bonang, kenong dan bende.
  3. Sunan Bonang banyak menggubah sastra berbentuk suluk atau tembang tamsil. Antara lain Suluk Wijil yang dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr.
  4. Tembang "Tombo Ati" adalah salah satu karya Sunan Bonang
Biografi Sunan Giri
Nama
Sunan Giri atau Prabu Satmata atau Sultan Abdul Fakih
Tahun Lahir
Beliau lahir di Blambangan tahun 1442, dan dimakamkan di desa Giri, Kebomas.Sunan Giri wafat pada malam Jumat, 24 Rabiul Awal tahun 913 Hijriah atau 1428 Saka atau 1506 Masehi dalam usia 63 tahun.
Peran dalam Penyebaran Agama Islam
  1. Beliau mendirikan sebuah pesantren giri di sebuah perbukitan di desa Sidomukti, Kebomas.
  2. Terdapat beberapa karya seni tradisional Jawa yang sering dianggap berhubungkan dengan Sunan Giri, diantaranya adalah permainan-permainan anak seperti Jelungan, dan Cublak Suweng; serta beberapa gending (lagu instrumental Jawa) seperti Asmaradana dan Pucung.
Biografi Sunan Drajat
Nama
Sunan Drajat (Raden Qosim atau Raden Syaifudin)
Tahun Lahir
Sunan Drajat diperkirakan lahir pada tahun 1470 Masehi danmeninggal tahun 1522 Masehi. Beliau wafat dan dimakamkan di desa Drajad, kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur
Peran dalam Penyebaran Agama Islam
  1. Beliau mendirikan sebuah pondok pesantren di daerah Daleman di Desa Drajat Paciran Lamongan
  2. Dalam sejarahnya Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang Wali pencipta tembang Mocopat yakni Pangkur. Sisa - sisa gamelan Singo meng­kok-nya Sunan Drajat kini tersimpan di Museum Daerah.
  3. Sebagai Wali penyebar Islam yang terkenal berjiwa sosial, sangat memperha­tikan nasib kaum fakir miskin. Ia terle­bih dahulu mengusahakan kesejahteraan sosial baru memberikan pemahaman tentang ajaran Islam.
Biografi Sunan Gunung Jati
Nama
Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Tahun Lahir
Sunan Gunung Jati dilahirkan Tahun 1448 Masehi dan wafat tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon.
Peran dalam Penyebaran Agama Islam
  1. Sunan Gunung Jati juga pernah dinobatkan sebagai Raja Cirebon ke 2 pada tahun 1479 dengan gelar Maulana Jati.
  2. Selain di Cirebon beliau juga berdakwah sampai ke Banten. Peninggalan sejarah Sunan Gunung Jati salah satunya adalah Masjid Agung Banten.
Biografi Sunan Kudus
Nama
Sunan Kudus (Ja’far Shadiq)
Tahun Lahir
Beliau lahir pada 9 September 1400M/808 Hijriah dan wafat5 Mei 1550 Masehi/ 958 Hijriyah
Peran dalam Penyebaran Agama Islam
  1. Beliau mendirikan sebuah pondok pesantren di daerah Kudus. Untuk mempermudah dalam berdakwah, beliau menyebarkan ajaran Islam dikalangan para pejabat, bangsawan kerajaan dan para priyayi di tanah Jawa dengan menyanggupi menjadi seorang pemimpin di sana.
  2. Dengan keluasan ilmunya, sampai-sampai para wali memberi gelar kepada Sunan Kudus sebagai Wali Al’ilmi yang berarti orang yang mempunyai ilmu yang luas.
  3. Sunan Kudus berhasil menampakkan warisan budaya dan tanda dakwah islamiyahnya yang dikenal dengan pendekatan kultural yang begitu kuat. Hal ini sangat tampak jelas pada Menara Kudus yang merupakan hasil akulturasi budaya antara Hindu-China-Islam.
  4. Sunan Kudus banyak berguru kepada Sunan Kalijaga. Cara berdakwahnya pun sejalan dengan pendekatan dakwah Sunan Kalijaga yang menekankan kearifan lokal dengan mengapresiasi terhadap budaya setempat
Biografi Sunan Kalijaga
Nama
Sunan Kalijaga (Raden Syahid)
Tahun Lahir
Beliau lahir pada tahun 1546dan wafat pada tahun 1586. Ketika wafat, ia dimakamkan di Desa Kadilangu, dekat kota Demak (Bintara)
Peran dalam Penyebaran Agama Islam
  1. Beliau menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah.
  2. Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul.
  3. Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu ("Petruk Jadi Raja").
  4. Lanskap pusat kota berupa kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan Kalijaga
Biografi Sunan Muria
Nama
Sunan Muria (Raden Umar Said)
Tahun Lahir
Beliau diperkirakan lahir pada abad ke-15 dan dimakamkan Gunung Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Peran dalam Penyebaran Agama Islam
  1. Beliau memiliki gaya dakwah ''moderat'', mengikuti Sunan Kalijaga, menyelusup lewat berbagai tradisi kebudayaan Jawa. Misalnya adat kenduri pada hari-hari tertentu setelah kematian anggota keluarga, seperti nelung dino sampai nyewu, yang tak diharamkannya.
  2. Agar dalam berdakwah menarik banyak orang, beliau menggunakan sebuah tembang jawa. Tembang jawa yang beliau gunakan salah satunya adalah tembang Sinom dan Kinanti. Dalam peninggalannya selama berdakwah ada sebuah Masjid Muria yang berada di daerah pusat tempat beliau berdakwah.
  3. Sunan Muria lebih senang berdakwah dengan masyarakat kalangan bawah dibandingkan dengan kaum bangsawan. Daerah dakwahnya cukup luas yaitu di lereng Gunung Muria, pelosok Pati, Kudus, Juana hingga ke daerah pesisir utara.

0 komentar:

Post a Comment