Pada
suatu masa seekor keledai yang pandai hidup di sebuah desa dekat dengan hutan.
Suatu hari seperti biasa keledai itu akan pergi ke padang rumput yang cukup
luas dipinggir desa tersebut. Saat ia mengarahkan penglihatannya pada pinggir
desa yang merupakan hutan itu matanya menangkap seekor singa yang besar sedang
mendekatinya. Keledai sempat merasa takut dan bingung apa yang harus ia
lakukan, ia menyadari hidupnya sedang dalam bahaya. Ia sangat menyadari jika ia berusaha lari, sing itu cukup sigap untuk menerkamnya. Ia pun
memikirkan sebuah rencana yang dapat menyelamatkan hidupnya. Ia mulai
terpincang-pincang. Ketika melihat keledai pincang, ia bertanya, “Apa yang
terjadi dengan mu? Mengapa kamu pincang?”
“Oh
Tuan, Saya sedang berjalan melalui hutan dan sebuah duri menusuk kaki saya dan
ini sangat menyakitkan,” jawab keledai. “Sudikah tuan menolong saya melepaskan
duri ini dari kaki saya?” pinta keledai.
Singpun
bersedia membantu Keledai. Singa lupa sesaat bahwa ia sebetulnya akan memangsa
keledai dan menjadikannya sebagai makanan lejatnya. Singa pun membungkuk untuk
menolong dan mulai mencari duri agar ia bisa
mencabut duri itu dari kaki kedelai, ia melakukan itu tanpa tahu rencana
keledai sebenarnya.
Saat
singa lengah dengan tiba-tiba saja keledai melakukan tendangan keras ke mulut
singa yang besar. Tendangan itu begitu keras hingga singa terjatuh dan mengaung
kesakitan. Keledai telah merontokkan gigi-gigi singa. Keledai pun mengambil
kesempatan itu untuk segera berlari menyelamatkan diri.
Pesan moral : lebih baik cerdik
daripada kuat
Struktur Cerita Fantasi
Semua
jenis teks dalam bahasa indonesia memiliki struktur pembentuk, sama halnya
dengan teks cerita fantasi. Struktur cerita fantasi umumnya hampir sama dengan
struktur teks narasi yakni terdiri dari orientasi, konflik, resolusi dan
ending. Adapun penjelasan dari masing masing struktur adalah sebagai berikut:
- Orientasi : Pengenalan atau orientasi merupakan sebuah bagian dimana pengarang memberikan pengenalan tentang penokohan, tema, dan sedikit alur cerita kepada pembacanya.
- Konlik : Konflik sendiri merupakan bagian dimana terjadi permasalahan dimulai dari awal permasalahan hingga menuju ke puncak permasalahan.
- Resolusi : Resolusi merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang tejadi. Resolusi sendiri merupakan bagian penentu yang akan mengarah pada ending.
- Ending : Ending merupakan penutup cerita fantasi. Ending sendiri dapat dibedakan menjadi dua yakni happy ending dimana tokoh utama menang dan hidup bahagia. Dan yang lain adalah sad ending dimana tokoh utama tewas setelah mencapai tujuan dan sebagainya.
Itulah
struktur cerita fantasi secara umum, setelah kita mengetahui ciri ciri dan
struktru teks cerita fantasi, sekarang saatnya kita membaca contoh teks cerita
fantasi dan mengaplikasikan ilmu yang sudah kita baca sebelumnya.